Kenali 3 Perbedaan Gejala Sesak Nafas Biasa dan Penderita Covid 19

Batuk Sesak Nafas

Rasa sesak ketika bernafas kerap dialami oleh para pengidap asma saat di kondisi tertentu. Biasanya muncul akibat berada di cuaca ekstrem, ruangan berdebu, atau pikiran stres. Namun semenjak adanya pandemi Covid 19, sesak nafas dikaitkan dengan gejala terinfeksi virus mematikan tersebut. Maka dari itu terkadang bingung membedakan jika nafas mulai pendek-pendek, dan dada terasa tertekan. Berikut perbedaan gejala antara keduanya. 

Kenali Perbedaan Gejala Agar Tak Salah Reka 

1. Batuk dan Mengi 
Gejala pertama yang bisa anda deteksi ialah terjadinya batuk dan mengi secara bersamaan. Pada penderita asma bawaan sejak lahir, kesulitan bernafas disertai dengan adanya batuk dan mengi. Biasanya diawali batuk berat terlebih dahulu baru diikuti nyeri data yang mengetat. Oleh sebab itu nafas menjadi tersenggal-senggal, serta mengais oksigen di sembarang tempat. Rasanya seperti tercekik karena kehabisan udara, dengan tubuh yang mulai lemas. 

Sedangkan pada penderita Covid 19, tidak mengalami sesak nafas yang terlalu kentara. Umumnya disertai dengan batuk kering dan demam, meskipun beberapa penderita ada yang tidak mengalaminya. Hanya bagian dada yang terasa ketat dan kesulitan menarik nafas dalam-dalam. Selebihnya tidak terjadi mengi hingga berat untuk mengais oksigen. Tidak pula mengalami batuk berdahak seperti yang terjadi pada pengidap asma. 

2. Pemicunya Berbeda 
Pemicu utama yang dialami oleh penderita asma ialah udara ekstrem, atau melanggara aturan dokter. Terkadang bisa disebabkan oleh pikiran yang sedang stres, dan rasa cemas berlebihan. Sehingga terjadilah penyempitan pada rongga dada, kemudian mulai kesulitan untuk bernafas. Setelah itu keringat dingin mulai bermunculan, ditambah dengan pusing berkepanjangan. 

Lain halnya dengan penderita Covid 19 yang diawali dengan mual, muntah, hingga nyeri otot. Meskipun tidak semua pasien positif mengalami gejala yang sama persis. Maka dari itulah perlu menghindari terdeksi virus tersebut dengan mencuci tangan. Selepas dari luar ruangan atau menyentuh benda-benda lain. Anda bisa mengandalkan Lifebouy sebagai sabun antibakteri, yang mampu membasmi kuman-kuman agar tidak menempel di tubuh. 

3. Faktor Kebersihan 
Penyebab utama pengidap asma biasa bukan dari kurangnya menjaga kebersihan. Meskipun kebersihan menjadi salah satu pemcunya, tetapi lebih mengarah pada kesehatan tubuh. Rata-rata penderita asma malas melakukan gerak tubuh, walaupun hanya sekedar berolahraga ringan. Akibatnya jantung dan paru-paru tidak mendapat sirkulasi darah yang baik, sehingga sering terjadi resiko kesulitan bernafas. Namun paling sering terpicu saat kondisi cuaca terlalu ekstrem. 

Sedangkan penyebab utama Covid 19, dipicu oleh kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Sebagian besar malas mencuci tangan pasca keluar rumah, atau bersentuhan dengan benda berdebu. Padahal Lifebouy akan menghadirkan perlindungan ekstra bagi anda yang menerapkan protokol kesehatan. Mengingat pasien positif Corona terus bertambah, jadi ada baiknya untuk melakukan proteksi diri. 

Memang gejala asma biasa dan pasien Covid 19 tidak bisa disamakan. Meski gejala yang ditimbulkan hampir serupa, tetapi keduanya punya perbedaan. Virus Covid 19 sendiri menyebar karena imun tubuh yang lemah. Selain itu pengidapnya tidak menjaga kebersihan dengan baik, dalam artian tidak mengindahkan himbauan untuk mencuci tangan setelah keluar rumah. 

Perlu anda tahu jika pengidap asma merupakan penyakit bawaan lahir, berasal dari keturunan keluarganya. Sedangkan penderita Covid 19 berawal dari virus yang bisa menyerang kapanpun, selama berada di kerumunan atau berinteraksi dengan penderita lain. Maka dari itu ada anjuran untuk mencuci tangan setelah melakukan kontak fisik, sekaligus menjaga stamina tubuh. Sebab virus Covid 19 mudah menyerang saat imun tubuh sedang merasa lemah. 

Tidak ada komentar

Silahkan Berkomentar :)