Kenali Penyebab Penyakit Kusta, Gejala dan Penularannya Berikut Ini!

penyakit kusta atau lepra

Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit kusta atau lepra ? Penyakit ini memang bukan penyakit yang populer karena tidak banyak orang yang terserang penyakit ini. Namun ada kalanya dahulu, lepra menjadi penyakit yang ditakuti karena penderitanya bisa mengalami cacat permanen bahkan kematian. Meski memiliki ciri khas dengan penyakit kulit, namun sebenarnya lepra bukan hanya bisa menyerang jaringan kulit manusia saja. Lepra juga bisa menyerang saluran pernafasan atas dan jaringan syaraf. Ingin tahu lebih banyak mengenai penyakit satu ini? Berikut ini uraiannya.

Penyakit lepra disebabkan karena bakteri Mycrobacterium Leprae yang memerlukan waktu 6 bulan hingga 40 tahun untuk bisa berkembang di dalam tubuh manusia. Manusia yang terinfeksi oleh bakteri ini sendiri bisa memberikan gejala dari 1 tahun hingga 20 tahun sejak bakteri berkembang di dalam tubuh. Lamanya perkembangan gejala lepra ini membuatnya sulit terdeteksi. Meski sebenarnya penyakit lepra sendiri bisa diobati, namun stigma masyarakat yang mendiskriminasi penderita Lepra justru membuat penyakit ini tak banyak dipublikasikan sehingga menghambat pengobatannya. Di Indonesia sendiri, penderita penyakit lepra masih terbilang ketiga paling banyak di dunia setelah India dan Brazil.

Setelah bakteri berkembang biak di dalam tubuh penderitanya selama 1 hingga 20 tahun, lepra baru mulai menampakkan gejalanya secara perlahan. Berikut ini adalah gejala-gejala lepra yang sering terjadi:

Mati rasa baik untuk sensasi sentuhan, pengaruh suhu, rasa kebas dari sakit.
Muncul bercak putih yang menebal di kulit.
Muncul luka yang tidak terasa sakit.
Hilangnya kekuatan otot terutama di kaki dan tangan yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Alis dan bulu mata rontok hingga tak tumbuh kembali.
Jari-jari tangan menghilang perlahan.
Mata menjadi kering karena jarang mengedip.
Kerusakan pada area hidung yang menyebabkan mimisan hingga hilangnya tulang hidung.

Gejala penyakit kusta yang bisa menimbulkan penderitanya kehilangan anggota badan dan memiliki luka-luka di kulit membuat masyarakat menganggapnya sebagai kutukan atau hukuman atas perilaku. Namun perlu ditekankan bahwa lepra merupakan penyakit infeksi yang bisa terjadi pada siapa saja. Lepra juga bisa menular kepada orang lain namun dengan cara yang tidak mudah. Anda tidak akan tertular lepra meski bersentuhan dan penderitanya, beraktivitas bersama atau bahkan melakukan hubungan seksual. Lepra memang bisa menular dari cairan hidung penderita namun memerlukan waktu berbulan-bulan untuk terus bersama penderita lepra barulah seseorang bisa tertular penyakit tersebut.

Selain ditularkan melalui penderita, ada beberapa faktor yang memperbesar resiko seseorang terkena lepra ini yaitu:

Melakukan kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri Leprae tanpa sarung tangan.
Tinggal di kawasan endemik lepra.
Memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh.

Lepra sendiri merupakan infeksi yang bisa diobati dengan antibiotik. Pengobatan lepra dilakukan selama 6 bulan hingga 2 tahun menggunakan beberapa jenis antibiotik sesuai dengan kondisi penderita. Setelah melalui tahapan pengobatan menggunakan antibiotik, penderita lepra kemudian bisa melakukan tindakan pembedahan untuk mengembalikan fungsi saraf, menormalkan bentuk tubuh dan mengembalikan fungsi estetika. Hingga sekarang belum ada vaksin yang bisa mencegah seseorang terkena penyakit ini sehingga tindakan menguatkan sistem imun tubuh menjadi upaya pencegahan yang terbaik. Jika mengalami gejala-gejala sakit kusta, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter sebelum gejala menjadi lebih parah. Komplikasi dari penyakit ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan, buta dan cacat permanen.

Tidak ada komentar

Silahkan Berkomentar :)