Program Sejuta Rumah Tersendat

Sejuta Rumah

Realisasi program satu juta rumah hingga kini masih belum memberikan perkembangan yang cukup baik. Hingga kini, tercatat hanya terbangun sebanyak 114.102 rumah dari target yang ditentukan. Tentunya hal ini mengecewakan. Jumlah tersebut terdiri dari rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 7.456 unit dan rumah Non-MBR sebanyak 38.648 unit.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri mendata, jika dihitung, masih terdapat sebanyak 885.889 unit rumah lagi yang belum terbangun. Sebanyak 624.544 unit rumah yang belum terbangun merupakan rumah MBR sementara sisanya yaitu 261.354 unit lain merupakan rumah Non MBR. 

Dari data kementrian PUPR, jumlah rumah yang telah terbangun hingga 2016 ini sebagian sudah terserap oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari realisasi KPR baru di sektor komersial yang mencapai angka 23.358 unit dan juga KPR-FLPP atau KPR subsidi sebanyak 60.755 unit. Bahkan, untuk pembangunan rumah khusus hingga kini belum ada realisasinya, termasuk rusunawa, rumah reintegrasi, hingga pembangunan perumahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Ada sejumlah kendala yang akhirnya menjadi penghambat program pembangunan satu juta rumah. Kementrian PUPR menyebut, pemerintah telah memberikan stimulus agar masyarakat dapat dengan mudah memiliki rumah. Namun nyatanya, jumlah rumah yang dibangun pengembang tidak sebanding dengan permintaan. Pengembang dinilai belum mampu memenuhi permintaan yang ada dari masyarakat.

Penyebabnya bervariasi. Mulai dari sulitnya untuk mencari lahan perumahan yang sesuai hingga juga masih berbelitnya aturan-aturan yang ada di daerah. Rumah MBR misalnya, harga rumah yang dikunci dengan harga murah tentunya membuat pengembang kesulitan mencari tanah dengan harga sebanding. Sementara mereka akan kesulitan menyesuaikan harga rumah dijual di bandung yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Maka dari itu, kementrian PUPR hingga kini masih terus berupaya agar perizinan dan regulasi terkait pembangunan rumah dapat menjadi lebih sederhana. Sehingga akan lebih banyak rumah yang dibangun dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.

Salah satunya dengan mendorong penyediaan kredit konstruksi. Sehingga tidak hanya masyarakat saja yang akan membeli rumah subsidi, namun pengembang juga akan didukung oleh pemerintah untuk bisa lebih banyak membangun rumah.

1 komentar:


  1. wah berita yang sangat menarik sekali, saya sangat suka

    tentang properti, kira kira email saya balik yah,terima kasih.

    Rumah minimalis nya keren banget, saya juga cari disini loh :

    Parkville Serpong

    BalasHapus

Silahkan Berkomentar :)