Cerita Tentang DLH Kabupaten Lima Puluh Kota: Penjaga Alam yang Nggak Banyak Diketahui

Kadang kita terlalu sibuk sama rutinitas sampai lupa kalau di sekitar kita ada orang-orang yang tiap hari kerja keras menjaga lingkungan biar tetap bersih dan nyaman. Iya, mereka yang sering kita lihat di jalan pagi-pagi nyapu, ngangkut sampah, atau ngerawat taman kota itu bukan sekadar pekerjaan, tapi bentuk nyata cinta sama bumi. Nah, kali ini aku pengin cerita sedikit tentang salah satu instansi yang kerja di balik layar untuk semua itu: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lima Puluh Kota https://dlhlimapuluhkota.org/.
Bukan Sekadar Kantor Pemerintah
Kalau dengar kata “dinas”, kadang kesannya formal banget ya, kayak kantor dengan tumpukan berkas dan rapat-rapat. Tapi percaya deh, DLH (Dinas Lingkungan Hidup) itu nggak cuma soal administrasi. Mereka ini kayak superhero lokal yang berjuang di garis depan supaya lingkungan di Kabupaten Lima Puluh Kota tetap hijau dan bersih.
Bayangin aja, dari pengelolaan sampah, pemantauan kualitas udara, sampai penghijauan dan taman kota semuanya dirancang biar warga bisa hidup lebih sehat. Banyak hal yang nggak terlihat oleh mata, tapi dampaknya besar banget buat kita.
Aku jadi inget, waktu main ke salah satu taman di Payakumbuh beberapa waktu lalu (masih wilayah yang nyambung banget sama Lima Puluh Kota), rasanya sejuk banget. Pohon-pohonnya rindang, rumputnya terawat, dan tempatnya bersih. Nah, hal-hal kayak gitu tuh biasanya hasil kerja bareng antara masyarakat dan DLH. Jadi bukan cuma tugas mereka aja, tapi juga hasil gotong royong warga yang ikut peduli.
Visi Mereka Itu Sederhana Tapi Dalam
Kalau aku simpulkan dari cara mereka bekerja, DLH Lima Puluh Kota punya visi yang sederhana tapi kuat: menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Artinya, mereka nggak cuma fokus pada kebersihan hari ini aja, tapi juga mikirin masa depan. Gimana caranya supaya anak cucu nanti masih bisa menghirup udara segar, lihat sungai yang bersih, dan main di taman tanpa khawatir.
Dan hebatnya lagi, DLH juga sering ngadain kegiatan bareng masyarakat kayak penanaman pohon, lomba kebersihan lingkungan antar-nagari, sampai edukasi soal pengelolaan sampah. Tujuannya jelas: supaya kesadaran warga tumbuh dari dalam, bukan karena disuruh. Karena lingkungan itu cuma bisa dijaga kalau semua orang merasa punya tanggung jawab di dalamnya.
Urusan Sampah Itu Nggak Sederhana
Jujur aja, urusan sampah itu kayak “PR besar” di mana-mana. Tapi di Lima Puluh Kota, DLH terus berusaha cari cara supaya masalah ini bisa diatasi lebih baik. Mereka punya program pengelolaan sampah yang mulai digerakkan dari rumah tangga.
Kuncinya ada di tiga hal: Reduce, Reuse, Recycle.
Atau kalau dibikin versi santainya: kurangi, gunakan lagi, dan daur ulang.
Aku pernah lihat beberapa warga bikin kreasi keren dari bahan bekas — mulai dari pot bunga dari botol air mineral sampai tas dari bungkus kopi. Kecil sih, tapi kalau semua orang ikut, hasilnya bisa luar biasa.
Selain itu, DLH juga punya armada kebersihan yang tiap hari keliling buat ngangkut sampah dari titik-titik pengumpulan. Kadang mereka harus kerja dari pagi banget, bahkan sebelum matahari terbit, biar kota tetap bersih waktu kita beraktivitas. Bayangin, pas kita baru bangun dan nyeduh kopi, ada petugas DLH yang udah mulai keliling jalanan. Hebat, kan?
Ruang Hijau yang Selalu Dirawat
Aku suka banget sama taman atau ruang terbuka hijau. Rasanya adem dan tenang banget kalau duduk di bawah pohon, sambil dengerin suara angin dan burung-burung kecil. Nah, DLH Lima Puluh Kota juga punya tanggung jawab buat menjaga taman-taman dan ruang hijau biar tetap indah dan hidup.
Selain buat keindahan, ruang hijau juga penting banget buat menyerap polusi dan menjaga suhu udara tetap sejuk. Nggak heran kalau beberapa tahun terakhir, kawasan ini terasa lebih asri. Tentu aja, itu hasil dari upaya berkelanjutan yang dilakukan DLH.
Kadang aku suka mikir, seandainya semua daerah punya taman yang terawat kayak gini, mungkin tingkat stres orang-orang bakal turun, deh. Karena alam itu memang punya efek menenangkan yang luar biasa.
Tantangan yang Nggak Sedikit
Tapi tentu aja, pekerjaan mereka nggak selalu mulus. Ada aja tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari keterbatasan alat, banyaknya volume sampah, sampai kurangnya kesadaran sebagian masyarakat yang masih suka buang sampah sembarangan.
Tapi yang bikin salut, DLH nggak menyerah. Mereka terus sosialisasi, ngajak masyarakat lewat kegiatan, bahkan turun langsung ke lapangan buat edukasi warga. Karena mereka tahu, perubahan itu nggak bisa instan tapi bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Kita Juga Punya Peran
Kadang kita ngerasa masalah lingkungan itu urusan pemerintah. Padahal, peran kita besar banget, lho! Mulai dari hal kecil aja: buang sampah pada tempatnya, hemat air, atau nggak pakai plastik sekali pakai. Kalau semua warga Lima Puluh Kota punya kebiasaan itu, beban DLH bisa jauh lebih ringan.
Aku pribadi selalu percaya, perubahan besar dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan tiap hari. Jadi, yuk sama-sama bantu DLH dengan cara paling sederhana: jadi warga yang peduli.
Terima Kasih, Para Penjaga Alam
Kadang kita lupa bilang terima kasih ke orang-orang yang tiap hari kerja jaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Padahal tanpa mereka, jalanan bakal penuh sampah, taman jadi gersang, dan udara terasa pengap.
Jadi buat semua petugas dan tim DLH Kabupaten Lima Puluh Kota kalian luar biasa!
Terima kasih https://dlhlimapuluhkota.org/ udah jadi pahlawan lingkungan yang mungkin jarang disorot, tapi selalu ada di setiap sudut kehidupan kita. Semoga semangat kalian terus menular ke masyarakat, biar Lima Puluh Kota makin hijau, bersih, dan nyaman buat semuanya.
Post a Comment