Cerita Hijau dari Ujung Barat Sumatera: DLH Mentawai dan Semangat Menjaga Alam

Dlh mentawai
 

Kalau kamu pernah dengar nama Kepulauan Mentawai, pasti yang langsung terbayang adalah pantai-pantai indah, ombak besar yang jadi surga bagi para peselancar dunia, dan hutan tropis yang masih asri. Tapi di balik keindahan alamnya yang memesona itu, ada sekelompok orang yang bekerja diam-diam untuk menjaga agar semua tetap lestari  mereka adalah https://dlhmentawai.org/ Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Mungkin kedengarannya formal, ya? Tapi sebenarnya, kerja DLH itu nggak jauh dari keseharian kita. Mereka ngurusin hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi kalau nggak diurus, bisa jadi masalah besar buat kehidupan kita semua.

Alam Mentawai: Indah Tapi Rentan

Mentawai itu ibarat “permata hijau” di barat Sumatera. Pulau-pulaunya masih alami, udaranya bersih, dan masyarakatnya hidup cukup dekat dengan alam. Tapi justru karena itu, tantangan lingkungannya juga cukup besar.

Beberapa tahun terakhir, Mentawai mulai menghadapi persoalan seperti pengelolaan sampah, kerusakan hutan, dan abrasi pantai akibat perubahan iklim. Di beberapa desa, sampah plastik mulai menumpuk di sungai atau terbawa ke laut. Sementara di wilayah pesisir, air laut makin naik dan mulai menggerus lahan.

Nah, di sinilah DLH Mentawai berperan penting. Mereka nggak cuma duduk di balik meja, tapi benar-benar turun langsung ke lapangan, ngobrol sama masyarakat, dan mencari solusi bareng-bareng.

Siapa dan Apa Tugas DLH Mentawai?

Secara formal, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai punya tugas utama: melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup. Tapi kalau dijelaskan dengan bahasa santai, ya mereka ini “garda terdepan” yang ngurus supaya alam Mentawai tetap hidup dan sehat.

Mulai dari mengawasi aktivitas perusahaan agar nggak mencemari lingkungan, melakukan penanaman pohon di daerah rawan longsor, sampai bikin kegiatan edukatif biar masyarakat lebih sadar pentingnya menjaga lingkungan.

DLH Mentawai juga sering jadi jembatan antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat adat  apalagi di Mentawai, di mana tradisi dan budaya lokal masih kuat banget.

Program-Program Keren DLH Mentawai


Kalau dilihat dari beberapa kegiatan yang mereka jalankan, DLH Mentawai punya cara yang unik dan kontekstual dalam menjaga lingkungan. Beberapa program yang cukup menarik antara lain:

Gerakan Bersih Pulau
Ini kegiatan yang sering dilakukan di beberapa kecamatan seperti Sipora, Siberut, dan Pagai. Masyarakat, pelajar, dan relawan dikumpulkan buat membersihkan sampah di pantai, sungai, dan jalan desa. Kadang ada juga lomba kebersihan antar sekolah dan antar dusun. Tujuannya bukan cuma bersih-bersih, tapi juga membangun kebanggaan bahwa menjaga lingkungan itu keren.

Penanaman Mangrove dan Pohon Pesisir
Karena Mentawai punya garis pantai yang panjang banget, penanaman mangrove jadi salah satu fokus utama. DLH bersama warga sering menanam ribuan bibit mangrove setiap tahunnya buat mencegah abrasi. Selain itu, pohon kelapa, cemara laut, dan ketapang juga ditanam di area terbuka.

Edukasi Lingkungan ke Sekolah dan Komunitas

DLH Mentawai juga punya program penyuluhan ke sekolah-sekolah. Anak-anak diajak belajar tentang cara memilah sampah, membuat kompos, dan pentingnya menjaga hutan. Kegiatan kayak gini penting banget karena dari generasi muda lah kesadaran lingkungan bisa tumbuh secara alami.

Bank Sampah dan Daur Ulang

Di beberapa daerah seperti Tuapeijat, sudah mulai dirintis bank sampah dan kegiatan daur ulang sederhana. Warga bisa menukar sampah plastik atau botol bekas dengan poin atau uang. Dari situ, selain lingkungan jadi bersih, masyarakat juga dapat manfaat ekonomi tambahan.

Tantangan di Lapangan
Namanya juga daerah kepulauan, tantangan yang dihadapi DLH Mentawai nggak sedikit. Akses antar pulau yang cukup jauh membuat distribusi peralatan dan koordinasi jadi lebih sulit. Belum lagi soal kesadaran masyarakat yang masih beragam — ada yang sudah paham pentingnya lingkungan, tapi ada juga yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan.

Namun, justru di sinilah menariknya. DLH Mentawai terus berusaha mendekati masyarakat dengan cara yang lebih personal. Mereka nggak sekadar menyuruh atau menegur, tapi mengajak dengan pendekatan budaya. Misalnya, saat kegiatan bersih lingkungan, mereka selipkan juga acara adat atau gotong royong khas Mentawai, jadi suasananya lebih akrab.

Harapan ke Depan
Kalau kita lihat tren sekarang, isu lingkungan udah bukan hal sepele lagi. Perubahan iklim, naiknya permukaan laut, sampai berkurangnya hutan jadi ancaman nyata. Tapi kalau ada semangat seperti yang ditunjukkan oleh DLH Mentawai, rasanya masih banyak harapan untuk masa depan yang hijau.

Harapannya, ke depan DLH bisa mendapat dukungan lebih banyak, baik dari pemerintah pusat maupun masyarakat luas. Karena menjaga lingkungan di kepulauan seperti Mentawai itu butuh kerja bareng — nggak bisa cuma satu pihak aja.


Jadi, lain kali kamu berkunjung ke Mentawai dan menikmati indahnya pantai atau segarnya udara hutan tropis, ingatlah bahwa semua keindahan itu nggak terjadi begitu saja. Ada kerja keras, keringat, dan dedikasi dari banyak pihak  termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai https://dlhmentawai.org/ yang terus berjuang menjaga bumi di ujung barat Indonesia ini tetap hijau dan lestari.

Karena seperti kata pepatah: “Alam bukan warisan dari nenek moyang, tapi titipan dari anak cucu kita.”

Tidak ada komentar

Silahkan Berkomentar :)